Rejang Lebong – Puluhan keluarga pasien Hemodialisa (HD) atau pasie cuci darah Jumat pagi (18/7/2025) menggeruduk manajemen Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Curup terkait layanan Hemodialisa yang dihentikan sementara.
Para keluarga pasien sebelumnya bekumpul di depan ruang Hemodialisa untuk mempertanyakan status layanan yang dihentikan secara mendadak yang membuat panik 92 keluarga dan pasien.
Menurut Glamoria, salah satu pasien Hemodialisa mengungkapkan, kepanikan terjadi saat pihak RSUD Rejang Lebong mengumumkan secara mendadak jika layanan Hemodialisa dihentikan, pasien sendiri diarahkan untuk mencari rumah sakit sendiri.
“Pasien HD berkumpul untuk menyampaikan keluhan kita karena kemarin ada trouble karena rumah sakit kita kehabisan bahan habis pakai (BHP) untuk proses Hemodialisis, jadi kami harus mencari runah sakit HD Traveling masing-masing makanya kami panik, makanya kami minta kejelasan, ” ujar wanita yang akrab disapa Cia.
Cia menjelaskan, berdasarkan informasi dari pihak rumah sakit, PHB Hemodialisa hanya cukup untuk pasien Jumat pagi, sedangkan pasien yang jadwal selanjutnya harus mencari rumah sakit sendiri.
“Sudah ada pasien yang dapat rumah sakit lain, tapi kebanyakan belum dapat karena rumah dakit lain seperti di Bengkulu, di Lebong bahkan di Palembang sudah penuh semua makanya pada panik,” bebernya.
Sementara itu Direktur RSUD Rejang Lebong Nova Frisca Elianti menjelaskan, penghentian layanan Hemodialisa dihentikan sementara lantaran terkendala masalah teknis.
“Diberhentikan sementara karena ada permasalahan teknis di rumah sakit di layanan Hemodialisa,” ujar Nova kepasa wartawan.
Dari hasil pertemuan dengan keluarga dan pasien sendiri, pihak rumah sakit telah berkoodinasi dengan Pemprov Bengkulu, dimana RSUD Rejang Lebong menfasilitasi layanan Hemodialisa di Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu.
RSUD Curup telah menyiapkan kendaraan bagi pasien dan keluarga pasien untuk melakukan Hemodialisa di Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu, selain itu bagi keluarga yang menginap juga disiapkan penginapan di Mes Pemda Rejang Lebong di Bengkulu.
“Untuk layanan HD di rumah sakit kita upayakan dalam waktu satu minggu kedepan sudah normal lagi,” bebernya. (Izk21)